Download Source Code Pemesanan Tiket Bioskop Web PHP
Download Source Code Pemesanan Tiket Bioskop Web PHP – kali ini kami akan membagikan source code gratis lagi nih. buat sistem pemesanan tiket bioskop sederhana basis web php dan mysql.
Untuk hak akses nya di bagi menjadi 2 , yaitu admin dan pelanggan. beberapa fitur pada admin diantaranya :
- Kelola Jam
- Kelola Studio
- Kelola Kategori Film
- Kelola Film
- Kelola Member/Pelanggan
- dan Kelola Pemesanan
Berikut Screenshot untuk bagian admin :
Untuk Fitur pada pelanggan/member diantaranya adalah :
- Melihat List Film dan keterangan
- Melihat Trailer Film
- Registrasi
- Login
- Pemesanan Tiket
- Konfirmasi Pembayaran
Berikut Screenshot untuk bagian member :
Untuk Mendownload Source Code Pemesanan Tiket Bioskop Web PHP silahkan klik tombol di bawah ini : (matikan adblocker ya sebelum download)
Sistem harus menggunakan php versi 5.
Link ke admin : localhost/bioskop/admin.php
Login admin > username : admin Pass : admin
Login Member > username : user Pass : user
Semoga bermanfaat ya.. kalau mau buat web basis php bisa menghubungi WA 087823179122 atau klik tombol wa di paling bawah web ini.
Terimakasih telah mengunjungi artikel Download Source Code Pemesanan Tiket Bioskop Web PHP
Pengertian Bioskop
Bioskop (Belanda: bioscoop dari bahasa Yunani βιος, bios (yang artinya hidup) dan σκοπος, skopos (yang artinya “melihat”) adalah tempat untuk menonton pertunjukan film dengan menggunakan layar lebar. Gambar film diproyeksikan ke layar menggunakan proyektor. Padanan kata dari bioskop yaitu gambar hidup.
Bioskop di indonesia
Bioskop pertama di Indonesia didirikan pada bulan Desember 1900, di Jl Tanah Abang I, Jakarta Pusat, tiket kelas I untuk dua gulden (perak) dan harga tiket untuk kelas dua setengah perak.
Bioskop zaman dulu bermula di sekitar Gambir (sekarang Monas). Bangunan bioskop kehidupan menyerupai kamar dengan dinding Gedek dan kaleng / seng nirkabel. Setelah menyelesaikan proyeksi film, bioskop dibawa ke kota lain. Bioskop ini dikenal sebagai Talbot (nama entrepreneur bioskop). Bioskop lain diadili oleh seseorang bernama Schwarz. Tempat ini terletak di Kebon Jahe, Tanah Abang. Sebelum akhirnya dihancurkan, bioskop ini menempati sebuah bangunan di pasar baru. Ada bioskop lain yang disebut Jules Francois de (nama pengusahanya) yang ditemukan di Deca Park. Calon pada awalnya pada awalnya, itu adalah bioskop terbuka di lapangan, yang hari ini disebut “Misbar”, gerimis bubar. De Calonne adalah cikal bakal dari bioskop Capitol yang terdapat di Pintu Air.
Bioskop lain, seperti elit di gerbang air, Rex di Kramat Bunder, Cinema Krekot, Astoria, Capitol di Gerbang Air, Centraal di Jatinaregra, Rialto di Sennen dan Tanah Abang, Surya di Hayam Abang, Thalia, Olimo, Orion di Glodok, Al Hambra di sawah besar, oost java di Jl. Veteran, berganti nama di Gerbang Air, Widhaja di Jalan Tongkol / Pasar Ikan, Rivoli di Kramat, Chatay di Jl. Gunung Sahari dan yang lainnya adalah bioskop yang muncul dan ditumpuk setelah periode 1940.
Film yang dimainkan di teater adalah film pertama, yang juga dikenal sebagai sunyi atau diam. Secara umum, reproduksi disertai dengan orkestra musik, yang jarang “terhubung” dengan film. Beberapa film yang pada saat itu menjadi favorit masyarakat adalah Fantas, Zigomar, Tom Mix, Edi Polo, Charlie Caplin, Max Linder, Arsene Lupine, dll.
Di Jakarta, pada tahun 1951, bioskop metropole diresmikan dengan kapasitas 1.700 kursi, kapal tanker dan ventilasi teknologi hisap, tiga lantai dengan ruang menari dan kolam renang di lantai atas. Pada tahun 1955, bioskop Indra di Yogyakarta mulai mengembangkan resor film dengan toko-toko dan restoran.
Di Indonesia, urutan awal dari Orde Baru dianggap periode menawarkan kemajuan pelaku, baik dalam jumlah produksi film nasional dan formulir dan fasilitas tontonan. Kemajuan ini mencapai puncaknya pada 1990-an. Dalam beberapa dekade, produksi film nasional adalah 112 judul. Sejak 1987, bioskop dengan konsep sineplex (bioskop dengan lebih dari satu layar) semakin sering. Sineplex ini biasanya di kompleks komersial, pusat perbelanjaan atau pusat perbelanjaan yang selalu tergantung pada kaum muda dan konsumsi konsumsi terakhir dari komunitas perkotaan. Di sekitar sineplex tersedia dengan supermarket, restoran cepat saji, pusat mainan dan beberapa jenis.
Cineplex tidak hanya jamur di kota besar, tetapi juga melalui kabupaten kecamatan sebagai hasil dari kebijakan pemerintah yang menyediakan periode pajak dengan mengembalikan pertunjukan ke pertunjukan “bioskop depan”. Akibatnya, pada tahun 1990, bioskop di Indonesia mencapai puncak kemuliaan 3.048 layar. Sebelumnya, pada tahun 1987, di seluruh Indonesia ada 2.306 layar.
2000.
Sekitar tahun 2000-an, jaringan film mulai mekar di Indonesia. Ada dua manajer film terkenal, yaitu 21 cineplex dengan 21 bioskop, xxi dan premiere dan blitzmegaplex. Bioskop ini tersebar di seluruh mal Indonesia, kadang-kadang di pusat perbelanjaan ada lebih dari satu bioskop. Film yang dipancarkan adalah film rumah tangga dan luar negeri, meskipun pada awal 2000 menjadi sekitar 2005, tidak ada banyak bioskop nasional yang membuat jaringan film. Tiket film nasional baru di teater Indonesia sejak 2006 sejauh ini.